selama ini aku menulis hanya untuk aku sendiri. aku nggak pernah peduli tentang apa yang akan orang lain pikirkan tentang tulisan2ku. aku menjadikan diriku sendiri sebagai egosentris terbesar dalam susunan huruf2.
Menunggu hujan..
jadi, hari ini aku kembali terheran-heran saat melihat banyak superhero yang menuangkan cat super mahal hanya untuk mewarnai kertas usangnya. aku melirik kertasku sendiri. usang. sama usangnya dengan punya mereka. detik-detik waktu sudah menggigit pinggiran kertas ini menjadi serpihan kecil. aku bahkan ngga punya cukup uang -dan keinginan- untuk membeli cat2 mahal semacam itu. aku hanya ngga habis pikir, ternyata masih banyak manusia yang terus menerus memoles kertasnya dengan setumpuk kaleng cat mahal. padahal mereka berada ditengah lautan nafas2 dangkal yang kehausan.
entahlah.
aku bukan seorang guru besar Zhen yang memahami arti dharma. aku juga bukan seorang Aa' Gym yang punya banyak kharisma. Aku bukan siapa2. Aku hanya seorang gadis kecil yang suka berlari kesana kemari dengan sebatang permen lollypop di tangan. aku lebih menyukai bias warna kacamata minus 5 ini daripada mata2 telanjang yang mereka punya itu. semuanya tampak lebih indah dari sini.
humm.. permenku mulai menyusut ramping. dan aku sudah mulai kedinginan disini.
aku butuh selimut hangat.