inhale... exhale...

Mungkin sudah waktunya aku beranjak dari kota ini. Tempat dimana aku belum banyak mengenal tentangnya. Yang kutau, kota ini punya sore yang sangat indah. Walaupun di setiap sore itu aku tak pernah bisa menikmatinya. Karena kesepian ini begitu membunuhku..

Semua terasa melelahkan. Berusaha melakukan yang terbaik untuk mereka. Berusaha melayani yang terbaik untuk sesama. Memberi semampuku. Tapi seringkali semua energi yang kucurahkan terbuang percuma. Dihempaskan begitu saja. Terusir. Terbuang. Tak berharga. Karena semua orang menuntut dimengerti. Tanpa satupun yang mau peduli bahwa aku pun hanya manusia biasa. Yang sejatinya pun punya harapan agar dapat dimengerti pula. Hanya saja tak kuasa untuk menuntut seperti mereka.

Aku mulai limbung.
Luka. Duka. Hampa.

Walaupun aku tau energi yang terkuras ini bisa pulih kembali, tapi kesepian ini terasa abadi..

Benarkah aku harus melangkah pergi? Sungguh, aku tak pernah ingin melakukannya. Aku hanya lelah. Tak adakah yang sudi menengok sejenak kearahku atau memberikan sedikit pelukan buatku?

Ah. Aku ingin bermimpi.
Menari-nari di hamparan padang hijau. Mengecup manis burung2 yang berkicau. Mengitari pohon2 teduh. Tertawa bahagia dalam lautan bunga matahari. Penuh warna. Dan tak lagi sendiri, tentunya.

Mari pejamkan mata, sayang..
Let's fly away..
Biarkan Tuhan yang menyentuhmu..

floating

i'm floating away.
berusaha mengatasi semua simpul2 yang saling bertautan di dalam sini. belum menemukan ujung yang bisa kuurai untuk bisa kurapikan kembali.

antara hati dan logika.
ah. kemana kakiku harus melangkah?
God, please show me the right way..

learning to let the life flow

aku belajar membiarkan hidup mengalir apa adanya. mungkin sering kali diucapkan. tapi sulit sekali dipraktekkan. kita lakukan yang terbaik untuk saat ini, detik ini, dan pada nafas yang tersisa sekarang.

aku menemukan dia. seseorang dengan wujud yang sangat berbeda denganku. cara pandang yang berbeda denganku. tapi entah kenapa terjadi reaksi kimia yang meletup letup untuk melebur menjadi satu. ada hal yang membuat hidupku tertarik secara magnetis ke dalam hidupnya. entah apa. ada getaran halus yang terasa. rasa yang berbeda. rasa yang belum bisa kumaknai dengan arti dan logika.

sebenarnya bukan hal baru. karena aku pernah tersedot menuju kutub magnet orang lain sebelumnya. perempuan berambut ikal yang tangguh itu, dan seorang laki2 pecinta hujan. aku ikhlas melepas mereka semua pergi. karena setidaknya, Tuhan sudah pernah memberikan waktu-waktu yang begitu berharga melalui kehadiran mereka.

untuk wanita berambut ikal itu... semoga kebebasanmu untuk mengepakkan sayap sekarang bisa membahagiakanmu.. i miss all the time that we used to share together. just the two of us..

untuk laki-laki pecinta hujan.. kamu tau, aku selalu ada buat kamu. walaupun seluruh dunia menghujatmu. dan untuk hidup yang sedang kamu perjuangkan sekarang, dimanapun kamu berada sekarang, kamu tau aku selalu ada. i'll stand by you.

untuk seseorang yang baru saja hadir dan mengajariku "hidup mengalir seperti air", aku belum tau ada apa dengan kita. biarkan waktu yang akan memberikan makna dari semua rasa ini. sungguh. ini benar2 indah. walaupun sering kali perbedaan2 itu membuat kita saling bergesekan. tapi memang justru keanekaragaman warna yang akan membuat hidup kita semakin indah, bukan? :) jadi, mari mengalir bersama.. terlepas dari rasa aneh yang belum bisa kuterjemahkan ini, semoga kita bisa saling mengisi ruang kosong yang ada. :)

humh...
terimakasih Tuhan untuk semuanya.. :)
diantara kekalutan hati dalam menjalani hari-hari.. Engkau begitu menyayangiku dengan menghadirkan sebuah energi baru untuk menemaniku disini..

Dan untuk Key, laki-laki yang telah kuusahakan selama lebih dari 2 tahun terakhir ini... kamu tau, aku telah berusaha sebaik mungkin. di titik ini, ijinkan aku mengehela nafas dan merenungkan kembali.. apa yang harus kulakukan untuk kebaikan kita. aku sayang kamu. sungguh. setidaknya aku telah membuktikannya dan mengusahakannya bukan? tolong beri aku waktu untuk memikirkannya kembali.