*sigh*



cemas

huks huks. besok pagi ada janji mo konsul proposal ma bu Pur, pembimbing 2-ku. hmmm, seperti apa ya besok... judulku diterima gak ya? ya udah lah, pasrah aja. toh dr. Subur tampaknya masih sakit. :( jadi belum bisa ngasih masukan apa2 terhadap proposal yang kusetor 2 minggu yang lalu itu. padahal, harapanku sih ada masukan dari pembimbing 1 dulu, baru disinkronkan dengan pembimbing 2. tapi kenyataan berputar 180 derajat.


huaaahh... lumayan nervous. *tapping finger*
moga-moga besok diberi kemudahan dan kelancaran yak. amin!

sirkam

sirkam (java: sunggar; english: ornamental comb): (n) sisir rambut terus dibiarkan terletak pada rambut wanita sebagai hiasan

aku suka banget pakai sirkam. atau yang biasa kusebut sunggar dalam lidah jawaku. kalau dihitung-hitung, sudah hampir 10 tahun kebersamaanku bersama sunggar. meskipun nggak setiap hari juga sih makenya. pertama kali aku ngeliat bentuk sunggar tuh waktu aku masih SD. ato TK ya? yang pasti bukan waktu playgroup, soalnya jaman segitu belum populer yang namanya playgroup di indonesia. ga penting ah.

jadi suatu suatu hari, di jaman entah-SD-entah-TK-ku itu, aku ngeliat nenekku di Kediri pakai sunggar di kepalanya. bentuk sunggarnya masih kuno, sedikit berbeda dengan sunggar-sunggar modern jaman sekarang. waktu itu aku masih terheran-heran, kok bisa-bisanya nenekku pakai sisir serit yang buat nyari kutu kemana-mana, dibiarin nempel di rambutnya pula. akhirnya aku tau dari ibu, sisir kecil yang bisa nempel di rambut itu namanya sunggar. beda dengan sisir kutu atau serit. dan nggak bakal bisa buat nangkep kutu, secara gigi-gigi sisirnya lebih jarang. kutunya keburu kabur offside kemana-mana kalo kita nangkepnya pake sunggar. idih. kayaknya aku expert banget dalam bidang perkutuan ya? hahahaha. soalnya waktu TK dulu aku pernah kutuan habis main sama anak kampung sebelah. jadi aku tau apa itu sisir serit. walaupun ternyata lebih ampuh peditox daripada serit. ewww... singkat kata, entah kenapa, sejak saat itu aku jatuh cinta dengan sunggar.

ini sisir serit/ sisir buat nyari kutu. bentuknya mirip dengan sunggar. serupa tapi tak sama lah. tauk deh, jaman sekarang masih ada ato enggak sisir serit macem begini.


nah, yang ini contoh sirkam/ sunggar kuno, setipe dengan sunggar yang sering dipake nenekku. orang jawa jaman dulu banyak yang pake beginian.



ini sunggar yang lebih modern. lebih casual untuk dipake sehari-hari. aku lebih suka pake yang ini, karena bisa dipake tidur, mandi, kuliah, kerja, apapun dah. seandainya patah, bisa beli lagi. harganya murah meriah uy!

kalo yang ini sih, biasanya untuk acara yang lebih formal. lebih cantik ya? harganya juga "lebih cantik" daripada sunggar biasa pastinya. huhuhuhu


perlu diperjelas di sini. saya TIDAK jualan asesoris. meskipun rasanya itu ide yang cukup bagus. hohohoho. *pencet-pencet kalkulator* nggak ah! aku hanya terlalu jatuh cinta aja sama yang namanya sunggar. udah menyatu dalam idupku. ceilaaaahh... dipake buat yang pengen rambut tergerai, bisa. dipakai model cepol ke atas waktu cuaca panas, boleh. bahkan dibuat garuk-garuk pantat juga bisa. kalo mau sih. see, multifungsi kan?

konon, asesoris rambut punya filosofi tersendiri. asesoris yang kita pakai akan menunjukkan kepribadian kita.
kalau orang yang lebih suka memakai bando, katanya adalah orang yang suka keteraturan atau hal-hal yang teroganisir dengan baik dalam hidupnya. hmmm, aku sih punya beberapa koleksi bando. tapi nggak terlalu suka makenya. soalnya, kalo pake bando agak lama, kepala rasanya pusing, meskipun bando yang kupake ringan. tauk deh kenapa. *shrug*

dan konon, orang yang lebih suka pakai karet rambut adalah orang yang berjiwa praktis, tapi kurang peduli dengan hal-hal kecil lainnya. aku nggak begitu suka pakai karet rambut. bukan karena pusing lagi, tapi gara-gara rambutku gampang banget rontok. jadi aku sebisa mungkin menghindari mengikat rambut. gara-gara rontok itu juga, aku males banget manjangin rambut. semakin panjang, rambut yang rontok semakin banyak. jadi aku lebih sering memilih tindakan preventif dengan potongan pendek sebahu. alhasil, ni rambut jadi lebih jarang lagi dikuncir.

hummm.... *usap2 janggut* kalau gitu.... orang yang suka pake sirkam orang yang bagaimana ya?
yang jelas, satu manfaat sirkam yang sudah kubuktikan khasiatnya:
bebas rambut kusut seharian. nggak perlu bawa sisir kemana-mana. karena sisirnya emang udah nempel kemana-mana di rambut kita. hehehehe. cocok dengan karakterku yang aktif kesana kemari (baca: pecicilan), tapi ngotot pengen punya rambut yang keliatan tergerai rapi. hehehehehe.
bye bye rambut kusut!

dream


writer's block. speechless. it feels like i can reach my dream, if i think i can. the mind is everything, right? =)