separation


aku rindu senja. saat terang berpamitan untuk pergi, dan mengijinkan malam untuk menggantikannya. aku rindu embun pagi. saat dinginnya udara malam, disambut oleh hangatnya matahari. aku rindu hujan, saat terik ini mulai membakar. dan aku tau, aku pun akan merindukan matahari, saat hujan ini sudah mulai menenggelamkan bumi. mereka hadir sekejap. dimana yang satu secara alami hadir untuk menggantikan lainnya.

momen itu disebut perpisahan.

walaupun perpisahan seringkali menyakitkan, tapi kadang perpisahan tampak begitu indah untuk dinikmati. karena memang tak ada sesuatu yang abadi di dunia ini. bahkan udara yang setiap hari melingkupi kita pun kadang akan terasa menyesakkan untuk kita hirup.

ada saat-saat dimana kita ingin memiliki seseorang disamping kita, saat kita merasa hampir mati kesepian. ada pula saat-saat dimana kita ingin menikmati kesendirian, saat dunia sudah begitu ramai dan terasa melelahkan.

*sigh*

hari ini aku ingin menikmati senja. aku ingin melihat hujan turun.

dan aku ingin sendiri...

kegelisahanku hari ini...

aku memulai hari ini dengan kegelisahan yang begitu absurd dan tak bisa kuterjemahkan. dengan setumpuk pekerjaan di tangan, pikiran ini sudah cukup terkuras dan kurasa tak ada cukup ruang lagi untuk bisa menganalisis hal-hal lain diluar itu.

hingga saatnya aku menginjak petak baruku. kotak 2x2,5 m2 yang separuh berdinding tembok dan separuhnya lagi berdinding triplek. sungguh berbeda dengan petak-petak yang kusewa sebelumnya, yang menawarkan kenyamanan, privasi, bahkan fasilitas yang lebih dari cukup. aku melepaskan beban pekerjaan yang selama ini memenuhi otakku, di kamar sempit dan pengap itu. kipas angin kecil di dalam kamar mulai bekerja mendinginkan kulitku. kupikir aku akan bisa tertidur, atau setidaknya beristirahat sejenak sebelum memaksa otakku bekerja rodi kembali.

nyatanya aku tak bisa.

kegelisahan justru semakin menjadi saat kevakuman terjadi. saat tak ada lagi yang harus kukerjakan. aku hilir mudik dengan rasa yang tak menentu. meresahkan sesuatu, yang bahkan aku sendiri tak tau apa yang harus diresahkan. karena aku tau semuanya baik-baik saja. hanya saja kegelisahan ini ternyata cukup menyiksa. hingga aku harus mengalihkan perhatian untuk melakukan kegiatan2 yang sebenarnya kurang begitu kusukai, err.. sebutlah menguras kamar mandi dan menyikat lantainya. sebuah pekerjaan yang jarang sekali kusentuh, bahkan bisa dibilang tak pernah kusentuh sejak aku lahir hingga sebulan terakhir ini. kalau bukan kondisi kos2an yang tak menyediakan pembantu rumah tangga, aku mungkin tidak akan pernah melirik pembersih porselain, bahkan sikat wc itu. aku hanya butuh untuk melakukan sesuatu. untuk membuang kegaduhan di dalam planetku sendiri. dan, ya memang, aku lupa sejenak. keresahan itu tergantikan dengan bulir-bulir air yang mengisi pori-pori dan tiap jengkal kulitku.

hingga semuanya kembali usai dan peluhku mengering. dan aku kembali pada titik awal. demi Tuhan, kegelisahan ini tak bermakna. karena memang tak ada yang harus kuresahkan. tapi semua ini menyiksa batinku tak kunjung henti.

aku merebahkan diri kembali di kasur kapuk itu. sembari menimang ponsel kecil produk lama pemberian sepupuku. tak ada yang kulakukan dengan ponsel itu. hanya memandanginya. membuka kunci keypadnya. dan menunggunya terkunci kembali secara otomatis. begitu seterusnya. repetitif dalam kekosongan dan lamunan.

dalam diam aku meneliti detail ponsel di tanganku. selainnya fisiknya yang usang, ponsel ini tidak canggih memang. tidak semewah dan selengkap fasilitas ponsel-ponsel yang pernah kumiliki sebelumnya. tapi ponsel ini begitu ringan kubawa kemana-mana. aku memilikinya tanpa beban. dan aku benar-benar nyaman memilikinya. dalam kesederhanaan yang kumiliki sekarang, aku menemukan kedamaian. dan berbagai bentuk kesederhanaan yang kupilih dalam hidupku sekarang nyatanya tidak menyurutkan kebahagiaanku. justru dengan melaluinya membuatku menemukan lautan luas keindahan dalam wujud syukur. tidak seperti saat-saat memiliki kemewahan dan fasilitas yang dulu begitu memanjakanku.

kesederhanaan ini menghadirkan kebahagiaan tersendiri buatku.

sama seperti dirimu.

kamu hadir dalam segala kesederhanaan yang berwujud dan tak berwujud. membuatku tersadar, bahwa sesungguhnya aku sudah tau -atau lebih tepatnya merasa- bahwa kamu akan menjadi sosok yang berarti dalam hidupku. bahkan sejak mata kita pertama kali bertemu pada gerimis malam itu. naluriku berbisik, ada sesuatu yang besar, yang akan terjadi diantara kita. walaupun aku belum tau benar, apa dan bagaimana bentuknya.

aku mencintaimu dengan sederhana.

seperti matahari yang tak lupa mengecup dunia. seperti embun pagi yang selalu ingin membasahi dedaunan. dan seperti bintang yang selalu ada di langit malam. kamu tau? dia selalu ada. bintang itu tetap di tempat yang sama. mengerlingkan kelap kelip indah untuk dinikmati. meski kadang gumpalan awan memburamkan hadirnya.

dan aku ingin selalu ada.

semua kesederhanaan ini. mewujudkan rasaku tentangmu. degup-degup jantungku semakin berdetak kencang. ada desir hebat yang mengalir di dalam sini. aku tau, inilah jawaban atas kegelisahan yang seharian berkecamuk tanpa makna. dan sekarang, aku yakin aku tau benar. bahwa semua ini bukan tanpa makna.

karena semua kegelisahanku ini adalah tentang kamu.

keajaiban terjadi. seperti sebuah muatan listrik yang saling terhubungkan satu dengan lainnya. karena tiba-tiba ponsel dalam genggamanku menyuarakan suatu nada, bahwa ada pesan singkat yang datang.

"tidakkah kamu merindukanku?"

kalimat singkat dalam pesan singkat itu seakan menghentikan seluruh laju darahku dalam sekejap.

***

matahari sudah hampir tenggelam dan menyisakan semburat merah. tapi aku tak peduli. segera kukemasi barangku seperlunya. mengenakan pakaian seadanya. menyisir rambutku secepat mungkin. aku tau, ini semua tak penting untukmu. kehadiranku lah yang akan berarti buatmu. seperti kehadiranmu yang juga begitu berarti buatku.

aku mempercepat langkahku. meninggalkan kotak sempit itu. membaur bersama debu-debu jalanan dan matahari senja.

dan aku mengetik 4 kata dalam balasan pesan singkatku.

"aku datang. tunggu aku."

***

untuk laki-laki yang akan bertambah usianya esok pagi. selamat ulang tahun. :)

malaikat kecilku


my beloved little brother.. i miss all the time that we used to be... i'm really sorry for making the chaos.. i wish u could understand that situation... because no one stands by me...

if i could...

aku ingin menghentikan waktu. jika aku bisa. agar hanya ada kamu, dan aku. juga rasa tempat kita menjejakkan asa.

aku ingin hadir setiap hari. menjadi perempuan terbaik dalam pusaran waktumu. memberikan sentuhan terindah untuk warna-warni duniamu. melihatmu hidup dan bahagia.

aku ingin berjalan bersamamu. mengikuti irama kakimu, sebagaimana engkau mengikuti irama langkahku. meski esok tiba saatnya... dimana kita menjadi tertatih. dan hanya mampu duduk bersama memandang dunia. aku masih ingin selalu ada, bersama genggaman tanganmu menemaniku.

...

dan aku ingin dunia turut melihat kita. ikut tersenyum, serta melambaikan tangan kepada kita. membuat simpul-simpul senyuman baru di ruang ini. walau hanya sejenak menyapa.

kemarilah...
kita percaya Tuhan ada, bukan?

asa yang tersisa

Bun, I miss you that much. I really do. Seandainya saja mereka mau memahami perasaan kita… Kenapa kita harus dipertemukan jika harus dipisahkan seperti ini? Mereka tak pernah mengerti bagaimana kita memperjuangkan semua ini. Mereka hanya mau melihatnya dari luar, tanpa mengerti apa yang sesungguhnya terjadi.

Aku sedih harus dipaksa meninggalkan kota itu… Walaupun aku tidak mencintai pekerjaan dan manusia2nya, tapi aku sungguh mencintai kota itu. Tempat dimana begitu banyak kenangan pahit dan manis tersimpan dengan rapi. There are too many memories about us in that town. Tidakkah Tuhan melihat ini semua, Bun? Melihat ke dasar hati kita bagaimana kesungguhan ini terbentuk? Melihat ke setiap relung2nya, bagaimana ketulusan ini mengalir? Tidakkah Tuhan melihat ini semua, Bun? Kenapa ini harus terjadi pada kita?

Bun, I wanna be with you…

And my Dearest God… Will you still stand by me? Help us, God… Karena hanya Engkau lah yang kami punya, dari dulu hingga detik ini. Semoga pertolongan-Mu segera datang… You know we really need Your Hands… ~_~

And we pray…

Tuhan, tolong jaga hati kami. Tolong jaga fisik kami. Dan tolong jaga cinta kami. Dalam genggamanMu yang tak tertandingi, oleh apapun itu.
Amin… -_-