love is a plant

apakah aku memang sekuat itu? i wish i am..

cinta adalah tanaman.
jika kamu tak tau bagaimana merawatnya,
jika kamu tak pernah menyirami dan memberinya pupuk,
dia akan mengering dan layu perlahan.
sampai akhirnya..
dia akan mati.

kamu tau apa yang kutakutkan?
aku takut rasa ini akan mati perlahan..
dan, taukah kamu? kamu lah yang membuatku mengering dan layu.

i'm nothing. i'm useless.

i can see these perfectly..

i'm nothing. i'm nothing. i'm nothing. i'm nothing. i'm nothing. i'm nothing. i'm nothing. i'm nothing.

i'm useless. i'm useless. i'm useless. i'm useless. i'm useless. i'm useless. i'm useless. i'm useless.

i love you just the way you are. but you don't..
even you CAN'T see how much i love you.
you really can't see it.
it hurts me. because i'm nothing in your eyes.

amat sangat-sangat-sangat menyakitkan.
mengetahui bahwa semua yang kita berikan tak berguna apa-apa.
bahkan mata itu pun tak bisa melihat bagaimana aku begitu mencintainya.

i'm nothing. i'm useless.
i cry...
lying awake in an ocean of teardrops, i float away..

meluruh, hancur, dan memudar..

fear..

Aku, kamu, kita...

Apa yang tengah terjadi diantara kita? Apakah kamu bisa menjelaskan ini semua? Aku hanya berusaha memperjuangkan kamu, aku, kita. Aku berhenti putus asa karena kamu. Aku berhenti mudah menyerah karena kamu. Aku berhenti melihat kesempurnaan karena kamu. Aku belajar mencintai apa adanya karena kamu. Aku belajar mengerti karena kamu. Aku belajar mengalah karena kamu. Aku belajar memahami karena kamu. Aku belajar arti memberi karena kamu. Aku belajar berharap karena kamu. Aku belajar menggunakan rasa karena kamu. Aku melakukan ini semua, karena orang itu adalah KAMU..

Demi Tuhan, aku pun tak habis pikir, apa yang sebenarnya tengah terjadi pada diriku? Aku melakukan banyak hal yang sebelumnya tak pernah kulakukan. Aku merubah banyak hal. Aku membalikkan diriku sendiri 180 derajat. Dan semua itu karena kamu.. Because i love you.. Karena aku sayang kamu.. Dan karena aku telah memilihmu..
Tapi pada saat aku telah memutuskan untuk memilihmu, kenapa justru kamu lah yang membuatku tersentak ragu dan takut?

Aku..
Aku merasa bahwa tak ada cukup keinginan dari dalam dirimu untuk memperjuangkan hubungan ini. Sekarang aku justru melihat keraguanmu untuk menjalani hubungan ini.. Semua yang kurasakan dari dirimu sekarang begitu berbeda dengan yang kurasakan dulu. Dulu aku merasakan letupan indah yang begitu hangat dan kuat dari dalam dirimu. Tetapi sekarang.. mengapa kurasakan letupan itu semakin lemah dan meredup? Where's your faith? Apakah itu hanya rasaku saja? ...

Semua ini begitu menyesakkan dadaku. Aku takut. Aku membutuhkan hitungan tahun untuk bisa meyakinkan diriku hingga menjadi seperti saat ini. Tapi disaat aku telah memutuskan untuk memilihmu, mengapa justru kamu lah yang kurasakan mundur perlahan?

Apa kamu lelah? Apa kamu lelah memperjuangkan aku, kamu, ..kita..? Apa kamu ingin berhenti sampai disini? Apa kamu ingin mundur? Apa kamu ingin pergi? Jika benar demikian, kumohon.. tolong beritahu aku. Selagi aku belum terbang terlalu tinggi. Setidaknya, jika aku harus jatuh, aku tak akan hancur seperti butiran debu. Aku tau sekecil apapun, itu akan menyakitkan. Tapi setidaknya aku ingin punya sisa kekuatan untuk berdiri lagi. Aku akan benar-benar meluruh jika aku telah terlalu tinggi terbang. Jadi kumohon, tolong beritahu aku jika kamu memang benar-benar telah lelah. Tolong beritahu aku jika kamu ingin mundur dan terhenti. Tolong beritahu aku jika rasa itu telah memudar. Agar aku dapat segera jatuh dari tempat yang belum terlalu tinggi ini..

Semoga saja ini hanya ketakutanku saja..
Semoga.

bro..

aku.. apa yang bisa aku lakukan buatmu? apa yang bisa aku lakukan untuk meringankan bebanmu? what can i do for you?

i just want you to know..
i really love you that much.
*sigh*

tentang kemarin..

kemarin itu nggak punya otak. kemarin itu kelancangan untuk berharap. kemarin itu ketololan. kemarin itu keidiotan. yesterday is about stupidipity. jadi, sebaiknya lupakan hal-hal tentang kemarin, oke?

yang bodoh itu aku. yang lancang itu aku. yang nggak punya otak itu aku.
siapa yang menyuruhku untuk lancang berharap? siapa yang memintaku untuk menunggu? nggak ada kan? jadi yang tolol itu aku. seharusnya aku tetap berdiri seperti dulu. sendiri, dan tanpa siapa-siapa untuk diharapkan ada. no hope, no tears.

sekarang aku sudah bisa ketawa-ketawa menertawakan itu semua. jadi jangan bahas itu lagi, oke?

joko subangsat, joko sukeparat, joko sukupret

nama aslinya : joko pitoyo, SKep.
tapi dia lebih pantas pake nama: joko subangsat, joko sukeparat, joko sukupret, dan joko su-misuh2 lainnya.

dosen paling sok tau, sok pinter, nggak bisa nerima pendapat orang lain, sok senior, wajah ditekuk sepuluh, mulut pedas, sukanya marah2, gak sabaran, suka mukul2 meja, judes, super kejam, dst, dst, dst.. aarrghhh, bener-bener bikin mendidih darah dah pokoknya. heran, kenapa Tuhan ngasih aku dosen pembimbing TA semacem dia sih? ugh!

haduh.. haduh.. *geleng2 sambil ngelus dada*
sabar ris, sabar..
kamu harus lebih sabar menghadapi dia. nyawa TA-mu ada ditangannya. jadi kamu harus bisa lebih kooperatif dengan dia. ok, ris?

duh Tuhan, bantu aku untuk melalui ini semua dengan baik ya? hufff..

fuck yuuuuuuuu

bagus, ayo kita bunuh malam ini dengan sempurna, Ris..

minggu ini rasanya berjalan sangat lambat. mengkotak-kotakkan setiap hari dengan putaran yang membekukan waktu. lega rasanya bisa menginjakkan nafas di ujung minggu seperti ini. seenggaknya ada jeda buat berhenti sejenak kan? aku butuh me-recharge energiku buat hari-hari besok yang sepertinya nggak cukup mudah juga.

bangsat! kutu kupret! babi ngepet! anjing! sialannnnn!!!!

for Mr Right

kadang aku cuman butuh telinga untuk mendengar ceritaku, bukan mulut untuk membenahiku, membereskan masalahku, dan membawaku pada jalur yang orang lain inginkan. harus berapa kali kubilang, bahwa mendengarkan lebih baik daripada bicara? bukankah Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga?

damn.

empty space

aku pengen kamu tau. ini semua benar-benar ada. seperti ulat bulu yang menggerogoti daun-daun hijau diluar sana. rasa membawaku padamu, tapi logika menyeretku kembali pulang. jadi kemana aku harus melangkah sekarang? karena yang tertinggal hanya ruang kosong buatku..

demi Tuhan, aku benar2 ngga tau harus melangkah kemana. aku hanya pengen berhenti sebentar disini untuk merenungkan semuanya. untuk merenungkan tentang kamu, aku, kita.. aku merasa mulai kehilangan matahari akhir2 ini. begitu parahnya hingga aku merasa malam terasa benar-benar melelahkan untuk dilalui. you gimme an empty space.. dan otakku kehabisan oksigen untuk berpikir. hipoksia menyerangku mendadak. menyerang neuron-neuron syarafku. membuatku jatuh limbung sebelum akhirnya aku berdiri lagi.

kamu ada diujung lorong itu. dan aku masih statis disini. jadi Tuhan, kemana kakiku harus melangkah?

buat hujan

buat hujan:
kamu dimana?
baek-baeklah disana..