grow up, gal...

merangkak. terperosok. berjalan. terjatuh. bangkit.

hidup ini memang sulit dimengerti. pada saat kita terbiasa berada di tempat yang buruk dan tak nyaman, pada awalnya kita mungkin memang tersiksa. tapi lambat laun adaptasi akan menyamankan diri kita sendiri untuk bertahan. dan pada saat ada banyak kepedihan lain yang datang, kita mampu menghadapinya dengan hambar. tanpa rasa. sebaliknya.. saat kita berada di sebuah tempat yang nyaman, kita akan menangis tersedu-sedu saat mendapatkan segores sayatan. mungkin kita akan menangis berhari-hari hanya untuk hal yang tak begitu penting. tapi mungkin saja bagi yang mengalami, goresan itu adalah segala bentuk kepedihan yang ia punya.

aku pernah ingat saat aku membangun sebuah kastil untuk seseorang. saat itu aku memberikan semua yang kupunya untuk membangunnya. di luar begitu dingin, kadang malah begitu terik. tapi setidaknya aku telah beradaptasi dengan cuaca. jadi aku tak peduli. tetap membangun kastil itu dengan segala tenaga dan rasa. suatu saat, kastil itu roboh.. aku terhenyak. aku ikut meluruh. tak ada lagi kekuatan dan rasa yang tersisa. aku membeku.

tapi kamu benar, planetku.. time will heal everything.

demi pusaran waktu yang telah kulewati. maka disinilah aku sekarang. berusaha membantu seseorang membangun kastil yang baru. kali ini, bersama-sama. atau mungkin tepatnya, aku hanya mendampingi saja. dia memperlakukanku seperti porselain dari antah berantah. menempatkanku di bawah pohon rindang, yang menyediakan oksigen untuk nafasku. dia memberi. memberi. dan selalu memberi. awalnya aku tak setuju. tapi dia benar-benar tak mengijinkanku untuk beranjak. bahkan untuk setetes keringatku pun, tidak. aku jadi terbuai. aku jadi merasakan, apa itu bahagia. aku jadi merasakan, apa itu kenyamanan. aku sangat bahagia. hingga suatu hari, aku terjatuh. tergores kecil. sangat kecil. tapi aku merasa benar-benar perih. itu adalah segala sakit yang pernah kurasa dalam dunia baruku. aku tak suka. maka aku menangis, menangis, dan terus menangis. hingga mataku bengkak. hingga aku lelah. hingga aku tersadar... bahwa aku bukanlah apa-apa dalam lakon ini. ya. i'm a loser.

jadi disinilah aku sekarang. seperti ikan mas koki, istilah si hujan. ikan rapuh dengan mata belok. berenang kesana kemari tanpa tujuan. jadi berpikir keras, kenapa aku begitu sulit memahami hidup.

yea, mungkin butuh selangkah lagi untuk menjadi dewasa. grow up, gal.