cinta kasih

hidup itu tentang memberi dan menerima.

aku pernah baca di sebuah buku, jika kita mau berpikir lebih bijak, sebenernya ngga ada yang namanya gagal dan sukses dalam hidup. karena apa yang kita sebut "kegagalan" ataupun "kesuksesan", pada hakekatnya hanyalah bagian dari sebuah proses. proses hidup. proses untuk menemukan kesejatian dalam hidup.

memang baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik.

banyak orang2 yang merasa harus memberi kepada sesama. banyak orang2 yang berpikir harus menjadi orang baik dalam hidup ini.

perhatiin deh 2 kalimat diatas itu. kita terbebani dengan kata "harus" kan? padahal, jika kita hidup dalam kesejatian dan cinta kasih, kita nggak akan terbebani dengan kata "harus". karena kita sendiri-lah cinta kasih itu. :)

jadi, kenapa kita nggak belajar seperti ini?
"bahwa aku nggak harus memberi, karena aku adalah pemberi."
"bahwa aku nggak harus baik, karena aku adalah baik"

ini bukan pembiusan fundamentalisme. ini hanyalah semacam jalan menuju kesejatian.

Narsisme bukanlah membangga-banggakan diri dengan kesempurnaannya.
Narsisme bukanlah mencintai diri sendiri dan melupakan sekitarnya.
Narsisme bukanlah egoisme atas pencapaiannya.
Karena narsisme sesungguhnya adalah mencintai diri dengan penuh kasih.
Hingga kasih dalam dirinya akan melebur bagi makhluk2 disekitarnya.
Jadi apa yang salah dengan Narsisme yang hakiki?
Apa yang salah dengan hidup penuh cinta kasih?

Untuk Tuhan di atas sana.. Aku sayang Engkau. Skak mat!