what can i do, then?

maaf.
ya, memang aku dulu telah membuat kesalahan.
ya, memang aku dulu pernah mengambil keputusan untuk berhenti, padahal hatiku berkata tidak.
ya, memang aku lah yang patut disalahkan karena pernah memangkas tunas-tunas itu.
ya, memang aku lah yang harusnya ditampar keras-keras agar aku tersadar dari tidurku.
maaf, kalau memang kata maaf ini masih ada gunanya untuk diucapkan.
karena toh dimaafkan pun tak akan bisa mengembalikan bagian yang telah hilang dari kamu kan?

Dan karena ada dan tak ada adalah dua hal yang sangat-sangat berbeda..

saat ini,
aku tidak ingin memaksakan sesuatu yang memang sudah hilang dari dirimu.
kalau memang sudah hilang, apa lagi yang bisa dilakukan?
mencari?
tapi apakah benar, bagian-bagian yang hilang itu bisa kembali seperti semula?
apakah essensi-nya tetap ada?
karena ada dan tak ada sungguh adalah hal yang berbeda, sayang..

mencari lagi?
dan jika pada akhirnya bagian yang hilang itu telah benar-benar lenyap..
tolong, beritahu aku..
tolong, jangan biarkan aku terbang terlalu tinggi.
agar aku bisa jatuh perlahan.
dan menyisakan kaki untuk berdiri.

atau...mungkin memang sebaiknya jatuhkan aku dari ketinggian 10.000 kaki.
luruhkan aku sampai sekeping debu.
sesukamu. seperti yang pernah kulakukan dulu.
agar "maaf" itu bisa benar-benar termaafkan.

karena saat ini pun aku sudah tak punya keberanian untuk berharap.
aku tau, "maaf" itu tak akan benar-benar bisa mengembalikan kepingan yang hilang dari dirimu.
maka aku telah menghukum diriku sendiri untuk setiap hari yang kupunya.
jika aku menunggu dan kau tak ada, aku anggap itu hukuman buatku.
jika aku berharap dan kau tak ada, aku anggap itu ganjaran untukku.
dan jika kemudian aku menangis lalu berpura-pura tertawa di hadapan dunia, aku anggap itu memang pantas buatku.

aku sedang membuat kastil kecil yang sangat indah disini.
aku memberikan semua yang kupunya untuk membangunnya.
jika memang suatu hari semua yang kulakukan ini tak akan ada gunanya, tolong beritahu aku.
lebih baik aku berhenti sekarang.
karena aku tau, jika aku terlambat mengetahuinya nanti, aku tak kan punya sisa kekuatan lagi untuk bisa berdiri dan tersenyum untuk dunia.