diamlah

menari. berlari. berpeluh hujan. tertawa. menangis. bermain matahari. bercerita.

bahkan sendiri pun aku sudah dapat bertahan, bukan? dalam seragam abu-abu putih dulu pun aku terbiasa sendiri. jadi apa bedanya dengan sekarang? aku menggabungkan ragaku dengan mereka. tapi jiwaku melayang-layang disini. bercerita pada diriku sendiri. menyimpan setiap helai catatan waktu dalam kotakku yang manis. untuk kubaca sendiri.

bukan untuk siapa-siapa memang. hanya untukku. karena aku sudah belajar menikmati dunia ini sendiri. toh aku mulai bisa bahagia dengan kesenyapan ini. ya, ya. semoga benar. karena planetku sudah kosong. dan aku sudah tak punya kemauan untukmengisi planetku dengan siapapun. jadi, tak ada yang harus dibagi, bukan? bahkan untuk sebuah nafas sekalipun.

Setidaknya aku -masih- belum berpikiran untuk mati seperti masa abu-abu putihku dulu. karena aku berjanji, aku harus belajar menikmati semua ini. tanpa siapa-siapa. karena aku pun bukan siapa-siapa bagi mereka di luar sana.

jadi, tutup saja mulutmu. karena aku sudah tuli untuk mau mendengar bahwa kamu ada.