Ga tau kenapa. Akhir2 ini semangat itu padam. Aku menghentak-hentak. Memacu sesuatu yang sukar untuk diterjemahkan. Seperti aku yang tersentak tiap kali indra penciumanku menangkap aroma khas dari mereka. Karena matahari itu sudah semakin redup. Tidak, itu bukan malam. Tapi memang matahari udah lelah. Karena mata air itu sudah menyusut kering. Tidak, bukan karena musim kemarau. Tapi memang tanah sudah kehilangan resapan kapilernya.

Kenapa sepi sekali? Padahal morfologi dunia menunjukkan keramaian yang semakin menyesakkan. Atau mungkin aku yang perlahan mulai mati ya?